Laga lanjutan La Liga antara Real Madrid melawan Villarreal di Santiago Bernabéu menghadirkan drama yang menegangkan. Madrid sempat tertinggal lebih dulu melalui gol cepat Gerard Moreno pada menit ke-12. Villarreal tampil disiplin dengan pressing ketat dan permainan cepat dari lini tengah yang dipimpin Dani Parejo. Kejutan ini membuat publik Bernabéu sempat terdiam.
Namun, mental juara Madrid kembali terlihat. Di babak kedua, Carlo Ancelotti memasukkan Luka Modrić dan Eduardo Camavinga untuk memperkuat kreativitas lini tengah. Perubahan itu langsung berdampak. Vinícius Júnior berhasil menyamakan kedudukan lewat solo run spektakuler pada menit ke-63, menembus tiga bek Villarreal sebelum menceploskan bola ke gawang.
Tekanan semakin meningkat setelah gol tersebut. Karim Benzema yang baru pulih dari cedera juga memberi perbedaan dengan kecerdasannya mencari ruang. Puncaknya terjadi pada menit ke-85 ketika Jude Bellingham melepaskan tembakan jarak jauh keras yang gagal ditepis sempurna oleh kiper Villarreal, Aitor Fernández. Bola muntah langsung disambar Benzema menjadi gol kemenangan Madrid.
Kemenangan 2-1 ini sangat penting bagi Real Madrid karena menjaga mereka tetap dalam persaingan ketat perebutan gelar. Ancelotti memuji mentalitas anak asuhnya, terutama bagaimana tim mampu bangkit setelah tertinggal di babak pertama. “Inilah DNA Madrid, tidak pernah menyerah sampai peluit terakhir,” ujar Ancelotti dalam konferensi pers.
Di sisi lain, Villarreal pantas mendapatkan apresiasi meski kalah. Mereka mampu membuat Madrid kesulitan sepanjang laga, namun kurang beruntung di menit-menit akhir. Dengan hasil ini, Real Madrid tetap menjaga jarak dengan rival utamanya di klasemen, sementara Villarreal harus bekerja ekstra keras agar bisa naik ke zona Eropa.