
Tanggal: 13 Agustus 2025
Kategori: Narkoba / Sosial
Ringkasan Utama
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap data terbaru yang mengejutkan: Sumatera Utara menempati peringkat pertama provinsi dengan angka penyalahgunaan narkotika tertinggi di Indonesia. Lonjakan signifikan terjadi dalam setahun terakhir, mengalahkan provinsi-provinsi besar lainnya seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Data dan Angka
-
Persentase pengguna aktif: Tertinggi secara nasional.
-
Kelompok usia rentan: 15–35 tahun, mencakup pelajar, mahasiswa, dan pekerja muda.
-
Jenis narkotika dominan: Sabu, ganja, dan ekstasi.
-
Peningkatan kasus: Terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Sumut.
Faktor Penyebab
-
Jalur distribusi strategis — Sumut memiliki garis pantai panjang dan pelabuhan internasional, sehingga rawan jadi pintu masuk barang haram.
-
Jaringan sindikat lintas negara — Kedekatan dengan wilayah perbatasan laut memudahkan penyelundupan dari negara tetangga.
-
Permintaan pasar yang tinggi di daerah urban seperti Medan, Binjai, dan Deli Serdang.
Tanggapan Aparat
BNN Sumut dan Polda Sumut menyatakan akan:
-
Memperkuat patroli laut dan jalur perbatasan.
-
Mengintensifkan razia di tempat hiburan malam dan kos-kosan.
-
Menggelar kampanye penyuluhan di sekolah dan kampus.
Dampak Sosial
Lonjakan penyalahgunaan narkotika telah memicu:
-
Peningkatan angka kriminalitas seperti pencurian dan kekerasan.
-
Beban kesehatan masyarakat akibat meningkatnya pasien rehabilitasi.
-
Kekhawatiran orang tua dan pendidik terkait keamanan anak-anak dan remaja.
Kesimpulan
Peringkat ini menjadi peringatan keras bahwa Sumatera Utara sedang menghadapi krisis narkotika. Penindakan tegas harus dibarengi dengan pencegahan dan rehabilitasi yang efektif, agar lingkaran peredaran narkoba tidak terus menggerogoti generasi muda.