Tempe Mendunia! Fermentasi Tradisional Ini Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO

Tanggal: 5 Juli 2025

Paris/Jakarta — Kabar menggembirakan datang dari markas besar UNESCO di Paris, saat badan dunia tersebut secara resmi menetapkan tempe — makanan hasil fermentasi kedelai asal Indonesia — sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Dunia pada tanggal 4 Juli 2025.

Pengakuan ini menjadi tonggak sejarah penting bagi kekayaan kuliner Nusantara, setelah sebelumnya rendang dan batik juga masuk dalam daftar yang sama. Tempe kini diakui bukan hanya sebagai makanan bergizi, tapi juga sebagai simbol kemandirian pangan, teknik fermentasi leluhur, dan kekayaan kuliner berbasis nabati.

Perjalanan Panjang Menuju Pengakuan Dunia

Proses pengajuan tempe sebagai warisan budaya dunia telah berlangsung selama lebih dari 7 tahun, melibatkan kolaborasi lintas institusi seperti:

  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

  • Institut Teknologi Bandung (ITB)

  • Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM

  • Komunitas produsen tempe lokal di Yogyakarta, Malang, dan Klaten

Dalam sidang penetapan, UNESCO menilai bahwa tempe adalah hasil budaya unik dari teknik fermentasi tradisional menggunakan kapang Rhizopus oligosporus, yang telah diwariskan turun-temurun sejak abad ke-17 dan kini menyebar ke berbagai negara.

“Tempe adalah simbol harmoni antara pangan, mikrobiologi, dan kearifan lokal,” ujar perwakilan UNESCO dari Jepang yang turut memberikan suara mendukung.

Reaksi Nasional: Bangga dan Haru

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyampaikan ucapan bangga dan haru dalam konferensi pers di Jakarta:

“Tempe adalah makanan rakyat, makanan mahasiswa, makanan ibu-ibu pasar, tapi hari ini tempe adalah milik dunia. Kita patut bangga.”

Warganet juga menyambut pengakuan ini dengan euforia. Tagar #TempeGoGlobal dan #ProudOfTempe sempat menjadi trending topic di X (Twitter) dan Instagram.

Beberapa komentar warganet:

  • “Dulu tempe dibilang kampungan, sekarang jadi internasional.”

  • “Tempe, you’re not just protein, you’re culture!”

  • “Bangga jadi orang Indonesia, makan tempe sejak kecil.”

Tempe di Mata Dunia

Dalam dua dekade terakhir, tempe telah mulai dikenal luas sebagai alternatif protein nabati yang ramah lingkungan. Produk tempe kini dipasarkan di:

  • Jepang (disebut tenpē)

  • Amerika Serikat sebagai “fermented soy superfood”

  • Belanda, Jerman, hingga Australia, dalam bentuk tempe burger dan tempe chips

Startup lokal seperti BiteTempe, TempeKita, dan SoyFerma telah menjual tempe dalam bentuk beku, bubuk, dan siap masak ke lebih dari 20 negara.

Bahkan di Universitas Wageningen Belanda, tempe menjadi bagian dari kurikulum kuliah Sustainable Food Science.

Langkah Selanjutnya

Setelah pengakuan ini, pemerintah berencana mendorong:

  • Standarisasi produksi tempe skala UMKM

  • Festival Tempe Internasional di Solo tahun depan

  • Kurikulum pengenalan fermentasi tempe di sekolah-sekolah

  • Kemitraan ekspor dengan pelaku industri kuliner vegan global


Kesimpulan:
Tempe bukan lagi sekadar lauk sederhana di pinggir piring rakyat Indonesia. Dengan pengakuan dari UNESCO, tempe kini menjadi identitas budaya yang mendunia — bukti bahwa kesederhanaan bisa menjadi simbol kebanggaan, keberlanjutan, dan kekayaan kearifan lokal yang layak dibagikan kepada seluruh umat manusia.

Related Posts

Menjelajah Rasa di Ujung Barat Indonesia: Kuliner Tradisional Aceh Kian Diminati Wisatawan Lokal dan Asing

Tanggal: 4 Juli 2025 Banda Aceh — Di tengah arus modernisasi dan globalisasi makanan cepat saji, kuliner tradisional tetap menunjukkan taringnya. Hal ini terlihat jelas di Provinsi Aceh, yang kini…

Kuliner Batam yang Wajib Dicoba: dari Mie Lendir hingga Gonggong Eksotis

Batam bukan cuma destinasi wisata belanja dan alam, tapi juga surganya kuliner khas yang unik. Perpaduan budaya Melayu, Tionghoa, dan kepulauan Riau melahirkan cita rasa yang kaya dan menggoyang lidah.…

You Missed

Jangan Cintai Aku Apa Adanya – Tulus: Harapan untuk Dicintai Sepenuh Hati

Anganku Anganmu – Raisa & Isyana Sarasvati: Persahabatan dan Harapan dalam Harmoni

Arema FC Tumbangkan Persipura Jayapura dalam Laga Menegangkan

Bhayangkara FC Tunjukkan Keperkasaannya Saat Mengalahkan Persiraja Banda Aceh

Ada yang Hilang – Ipang Lazuardi: Kehilangan dan Kesedihan Mendalam

Balikin – Slank: Lagu Protes tentang Kehidupan