“Gaza yang Terisolasi: Krisis Kemanusiaan di Tengah Blokade dan Perang”

https://cdn.wartabuana.com/wp-content/uploads/2023/11/view-Rz48bc.jpeg

Gaza, wilayah kecil yang terletak di pesisir timur Laut Tengah, kini menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Sejak dimulainya eskalasi konflik pada Oktober 2023, Gaza telah terperangkap dalam blokade total yang diberlakukan oleh Israel, yang membatasi akses ke makanan, air, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya. Kondisi ini telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi lebih dari 2 juta penduduk Gaza.

Blokade dan Dampaknya

Pada 9 Oktober 2023, Israel mengumumkan “blokade total” terhadap Gaza, menghentikan masuknya pasokan dasar seperti makanan, air, dan bahan bakar. Meskipun sebagian pembatasan dilonggarkan pada Mei 2024, akses bantuan tetap terbatas. Blokade ini telah menyebabkan penurunan drastis dalam ketersediaan listrik, dengan 90% rumah tangga di Gaza mengalami pemadaman listrik. Selain itu, 27 dari 35 rumah sakit di Gaza dilaporkan tidak beroperasi pada November 2023. Wikipedia

Krisis Kemanusiaan yang Mendalam

Krisis ini telah menyebabkan kelaparan massal, dengan lebih dari 470.000 orang di Gaza menghadapi ancaman kelaparan. Menurut laporan Palang Merah Internasional, hampir 90% penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, dan sistem kesehatan berada di ambang kehancuran. Lebih dari 52.000 orang telah tewas, dan lebih dari 118.000 lainnya terluka. British Red Cross

Serangan terhadap Warga Sipil dan Infrastruktur

Serangan udara dan darat Israel telah menghancurkan infrastruktur sipil di Gaza. Pada 20 Juli 2025, setidaknya 79 warga Palestina tewas saat pasukan Israel membuka tembakan ke arah kerumunan yang sedang menunggu bantuan makanan dari konvoi PBB. Insiden ini menambah daftar panjang serangan terhadap warga sipil yang sedang mencari bantuan. The Washington Post

Reaksi Internasional

Krisis ini telah menarik perhatian komunitas internasional. Pada 21 Juli 2025, 25 negara, termasuk Inggris, Prancis, dan Australia, mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan penghentian segera perang di Gaza dan mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional. Pernyataan tersebut mengutuk penderitaan warga sipil dan mengkritik model distribusi bantuan yang dikendalikan oleh Israel melalui Gaza Humanitarian Foundation. AP News

Kesimpulan

Gaza kini terperangkap dalam isolasi yang parah, dengan akses terbatas ke kebutuhan dasar dan bantuan kemanusiaan. Krisis ini memerlukan perhatian dan tindakan segera dari komunitas internasional untuk menghentikan penderitaan warga sipil dan memastikan akses bantuan yang aman dan efektif.

Related Posts

Krisis Demokrasi Global: Jumlah Negara dengan Rezim Otoriter Tertinggi dalam 40 Tahun Terakhir

🏛️ Demokrasi Terancam: Laporan Freedom House 2025 Ungkap Penurunan Kebebasan Sipil di Seluruh Dunia Lembaga independen Freedom House dalam laporan terbarunya bertajuk Freedom in the World 2025 menyatakan bahwa jumlah…

3 Mahasiswa Tim Sepak Bola Pulau Nenek Tewas Ditemukan, Operasi SAR di Selat Batam Resmi Ditutup

Upaya pencarian tiga korban kapal longboat yang membawa tim sepak bola dari Pulau Nenek akhirnya membuahkan hasil. Tim SAR gabungan berhasil menemukan ketiga jenazah, dan operasi pencarian resmi dihentikan hari…

You Missed

Jangan Cintai Aku Apa Adanya – Tulus: Harapan untuk Dicintai Sepenuh Hati

Anganku Anganmu – Raisa & Isyana Sarasvati: Persahabatan dan Harapan dalam Harmoni

Arema FC Tumbangkan Persipura Jayapura dalam Laga Menegangkan

Bhayangkara FC Tunjukkan Keperkasaannya Saat Mengalahkan Persiraja Banda Aceh

Ada yang Hilang – Ipang Lazuardi: Kehilangan dan Kesedihan Mendalam

Balikin – Slank: Lagu Protes tentang Kehidupan