Singapura – Atlet bulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, kembali menunjukkan tajinya di panggung internasional dengan menjuarai Singapore Open 2025, sebuah turnamen BWF Super 750, setelah menaklukkan unggulan kedua asal Jepang, Akane Yamaguchi, dalam pertandingan final yang menegangkan selama tiga set: 21-18, 17-21, 21-14.
Kemenangan ini menjadi emas pertama bagi Gregoria di turnamen level Super 750, sekaligus menjadi pembuktian bahwa dirinya kini termasuk dalam jajaran elite tunggal putri dunia. Lebih dari itu, ini adalah gelar individu internasional ketiga Gregoria pada tahun 2025, setelah sebelumnya juara di India Open dan German Masters.
Pertandingan Final: Strategi Tenang dan Stamina Baja
Final Singapore Open 2025 yang digelar di Singapore Indoor Stadium pada Minggu malam itu disaksikan lebih dari 10.000 penonton langsung dan jutaan pemirsa global melalui siaran langsung BWF TV.
Gregoria tampil penuh percaya diri sejak awal gim pertama. Ia menggunakan pendekatan kontrol net yang presisi, diselingi pukulan silang menyilang untuk mengecoh pergerakan lawan. Meskipun sempat kehilangan gim kedua karena Akane memaksa rally-rally panjang, Gregoria bangkit di gim ketiga dengan mental baja dan stamina luar biasa.
“Saya belajar banyak dari pertemuan sebelumnya dengan Akane. Hari ini saya tidak hanya bermain dengan teknik, tapi juga dengan hati dan kesabaran,” ujar Gregoria usai pertandingan.
Dari Cedera ke Puncak Prestasi
Prestasi ini terasa makin istimewa karena Gregoria sempat diragukan akibat cedera bahu kanan yang ia alami tahun lalu. Namun, berkat kerja keras bersama pelatih fisik, dokter tim, dan dukungan PBSI, ia mampu pulih dan bahkan tampil lebih konsisten dibandingkan sebelumnya.
Pelatih tunggal putri Indonesia, Rionny Mainaky, menyebut kemenangan ini sebagai “buah dari ketekunan dan kematangan emosional Gregoria yang selama ini menjadi titik lemah dan kini berubah menjadi kekuatan.”
Dominasi Indonesia di Turnamen
Prestasi Gregoria melengkapi hasil manis kontingen Indonesia di Singapore Open tahun ini. Selain Gregoria:
-
Ganda putra Fajar/Rian berhasil menembus final dan meraih runner-up.
-
Ganda campuran Rinov/Pitha melaju hingga semifinal, mengalahkan pasangan unggulan asal China.
-
Tunggal putra Jonatan Christie terhenti di perempat final, tapi menunjukkan permainan agresif sepanjang turnamen.
Dengan hasil ini, Indonesia menutup turnamen dengan satu emas dan satu perak, sekaligus meningkatkan ranking Gregoria ke posisi 6 besar dunia berdasarkan peringkat terbaru BWF.
Reaksi dan Apresiasi Nasional
Kemenangan Gregoria disambut meriah oleh komunitas badminton Tanah Air. Tagar #GregoriaJuara, #SingaporeOpen2025, dan #GarudaMenang menjadi trending topic di Twitter dan TikTok. Para legenda seperti Susi Susanti dan Liliyana Natsir memberikan ucapan selamat melalui media sosial dan menyebut Gregoria sebagai “ikon baru bulu tangkis putri Indonesia.”
Presiden RI juga menyampaikan ucapan resmi:
“Prestasi Gregoria adalah kebanggaan bangsa. Semoga kemenangan ini menjadi inspirasi bagi atlet muda perempuan untuk terus mengharumkan nama Indonesia.”
Persiapan Menuju Olimpiade Paris 2028
Kemenangan di Singapore Open menjadi poin penting bagi persiapan Gregoria menuju Olimpiade Paris 2028. Dengan stabilnya performa di 2025, ia menjadi salah satu andalan tim Merah Putih dalam merebut medali emas tunggal putri—target yang belum pernah tercapai sejak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade.
PBSI juga telah menyusun roadmap pelatihan intensif jangka panjang untuk menjaga performa Gregoria, termasuk pemanfaatan teknologi analisis gerak berbasis AI dan pembinaan psikologis khusus untuk menghadapi tekanan turnamen besar.
Penutup
Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung di Singapore Open 2025 adalah lebih dari sekadar raihan medali. Ia adalah simbol perjuangan, konsistensi, dan tekad untuk bangkit dari keterpurukan, mewakili semangat perempuan Indonesia yang tak pernah menyerah. Dengan mental juara dan performa impresif, Gregoria kini berdiri tegak sebagai salah satu ratu bulu tangkis dunia.