Tahun 2025 mencatat tahun terburuk bagi industri teknologi global sejak pandemi, dengan lebih dari 100.000 pekerja dikeluarkan dari perusahaannya hingga Juli. Pemangkasan besar ini memicu kekhawatiran akan munculnya gelombang pengangguran baru—terutama di sektor white‑collar yang sebelumnya dianggap aman.
📉 Skala PHK & Perusahaan Terdampak
-
Berdasarkan data Layoffs.fyi dan Crunchbase, lebih dari 75.000–80.000 pekerjaan telah hilang di sektor teknologi sepanjang semester pertama 2025, dengan lebih dari 100.000 total PHK dihitung hingga akhir Juli YouTube+9Layoffs.fyi+9TechCrunch+9.
-
Perusahaan besar seperti Intel memimpin tren ini dengan mengumumkan PHK hingga 24.000 orang atau 15–20% dari total tenaga kerja untuk mengurangi biaya dan fokus ulang ke AI dan efisiensi operasional Wikipedia.
-
Microsoft memecat sekitar 6.000–9.000 pekerja pada dua gelombang terpisah, termasuk di divisi cloud, gaming, hingga perangkat keras, sebagai langkah mitigasi terhadap tekanan belanja besar di AI WikipediaThe StreetThe TimesGamesRadar+.
-
Meta, Google, Amazon, IBM, CrowdStrike, TCS juga melakukan pemutusan massal, menargetkan efisiensi dan otomatisasi pekerjaan administratif dan manajerial EdexLiveIndiatimesReuterswww.ndtv.com.
🤖 Peran AI dalam PHK Teknologi
-
Banyak eksekutif menyatakan bahwa AI menjadi alasan utama restrukturisasi, dengan otomasi menggantikan peran entry‑level seperti marketing, HR, dan analisis sederhana AP NewsFinancial TimesComputerworld.
-
Ketua perusahaan mengklaim bahwa investasi besar di AI justru menciptakan peluang baru—meski fakta menunjukkan kekurangan permintaan tenaga kerja menengah dan rendah yang signifikan AP NewsFinal Round AIForbes.
🌍 Dampak Ekonomi & Sosial Global
-
Data dari Layoffs.fyi mencatat terdapat 342 perusahaan teknologi yang melakukan PHK dengan total lebih dari 77.900 pekerja terdampak Crunchbase News+9Layoffs.fyi+9www.ndtv.com+9.
-
Dampak meluas ke sektor retail dan hospitality di kawasan teknologi seperti Bangalore dan Silicon Valley—penurunan pengeluaran konsumen diperkirakan akan memicu perlambatan ekonomi lokal The Economic TimesThe Economic Times.
📊 Risiko Gelombang Pengangguran & Ekonomi Makro
-
Meski resesi teknikal belum terjadi, PHK besar ini menyerap pasar tenaga kerja, meningkatkan risiko pengangguran meningkat dari 4‑5% menjadi 9–10% di kalangan pemuda dan pekerja entry-level jika tidak ada rekualifikasi massal .
-
IMF memperingatkan bahwa adopsi AI tanpa dukungan kebijakan yang inklusif bisa memperdalam ketimpangan dan memperpanjang tekanan ekonomi dalam jangka panjang .
✅ Ringkasan Utama
Aspek | Kondisi Terkini |
---|---|
Total PHK Tech | Lebih dari 100.000 pekerja hingga Juli 2025 |
Perusahaan Terbesar | Intel (24.000 PHK), Microsoft (6.000–9.000), Meta, Google |
Penyebab utama | Efisiensi biaya, restrukturisasi menuju AI, otomasi |
Dampak Sosial | Penurunan konsumsi, tekanan di ekonomi lokal tech hub |
Risiko Tinggi | Pengangguran struktural, kekhawatiran generasi muda tumbuh |
📌 Kesimpulan
Gelombang PHK di sektor teknologi global bukan sekadar dampak ekonomi jangka pendek—namun refleksi dari transformasi besar menuju AI dan digitalisasi. Banyak perusahaan melakukan penyesuaian struktural untuk bertahan, namun tingginya angka PHK menimbulkan keprihatinan titik balik sejarah tenaga kerja global. Krisis ini mendorong perlunya kebijakan kuat seputar reskilling, proteksi sosial, dan penempatan kerja baru untuk mencegah pengangguran meluas.